Minggu ini saya senang banget, mama dan kakak saya datang berkunjung ke Yogyakarta, Welcome to Jogja Darlings :*. Saya tidak menyia-nyiakan kesempatan buat
quality time bersama mereka. Saya sudah bikin itinerary wisata yang wajib kami kunjungi, ga lucu kan udah jalan jauh-jauh ke kota wisata tapi tidak ngapa-ngapain. Sayang dua hari pertama saya tidak bisa maksimal mendampingi mama dan kakak karena masih ada kuliah. Nah pas hari ketiga dan keempat jadwal kuliah free jadi bisa
full day tour with momma and sista.
Pada pagi hari, setelah sarapan lotek favorit saya di dekat kampus, kami cuss ke candi Borobudur, salah satu warisan budaya dunia yang sudah diakui UNESCO. Candi ini adalah candi buddha terbesar di dunia yang sekilas mirip piramida, mengerucut ke atas. Dibangun pada abad ke 9 tahun 824, 300 tahun sebelum Angkor Wat di Kamboja dan 400 tahun sebelum katedral-katedral agung di Eropa. Kawasan Borobudur memiliki luas 123 meter persegi dengan 504 patung Buddha, 72 stupa terawang, dan 1 stupa induk. Bangunan ini penuh dengan ukiran batu dan relief-relief sarat nilai historis.
HTM ke kawasan Borobudur untuk wisata lokal Rp 35.000/orang. Seperti biasa selama di lingkungan candi Borobudur, kami harus mengenakan sarung batik yang sudah disediakan pihak wisata. Kami pun mulai menjelajahi candi mulai dengan naik kereta wisata mengelilingi halaman lingkungan candi Borobudur. Sangat asri dan tertata dengan baik. Ternyata di kawasan ini ada penangkaran gajah juga lo. Naik kerata wisata ini hanya Rp 5.000/orang per putaran.
Setelah puas naik kereta wisata, kami mulai menaiki dan menjelajahi Candi Borobudur hingga ke puncaknya. YEAY mama hebat deh, kuat menaiki candi sampai puncak. Di sini kami sempat berbincang sama
security disana, kata mas-mas nya, sekarang sudah dilarang buat manjat dan duduk di dekat stupa. Hal ini bertujuan untuk menjaga keawetan stupa tersebut. Oia, jangan lewatkan untuk berfoto di taman rumput sebelum sampai
di candi Borobudur ya, beautiful!! Setelah puas foto-foto, kami turun melewati pintu Selatan. Waktunya melanjutkan perjalanan.
Setelah makan siang di resto ikan bakar, kami menuju pantai parangtritis, pantainya nyi roro kidul. Waktu tempuh sekitar 2 jam. Jam 4 sore kami nyampe sini dan langsung naik bendi yang ditarik oleh seekor kuda. Keren juga si kuda tidak takut air dan ombak gede. Kami diajak menyusuri pantai parangtritis dan berhenti di tempat yang banyak batu karangnya. Cukup sepi dan bagus buat foto-foto. Si Bapak supir bendi tau aja kalau kami suka foto-foto. Cheerss… Tak lama, semburat cahaya kemerahan Nampak dari balik awan. Ya, sang surya mulai tenggelam!! Konon sunset di parangtritis adalah salah satu yang terbaik di Jogja. Tidak salah memang, pemandangannya sungguh menawan.
Setelah menikmati indahnya sunset dan sensasi deburan ombak di Parangtritis, kami kembali pulang ke Jogja.
Malam hari ini setelah mandi dan bersih-bersih, ternyata cape belum menghampiri. Akhirnya saya ajakin mama, kakak, dan teman-teman kosan buat makan keluar sekalian rayain ultah kakak saya hari ini. Yihiii Happy Birthday Sista \(^,^)/.. Kami makan di Restoran Pendopo Ndalem, masih di kawasan Keraton Jogja. Resto ini unik karena menyajikan makanan jajanan jalanan khas Jogja dalam tempat yang eksklusif. Harganya lebih mahal dari tempat lain, namun suasana Jogjanya benar-benar dapet.
Well hari ini bahagia luar biasa!! kalian musti cobain ya..:)
Tips:
- Jangan lupa bawa topi, payung, atau pelindung kulit dan
kepala, karena cuaca di Borobudur sering panas
- Sebaiknya tidak datang pada hari waisak, karena biasanya ada
acara rohani di Borobudur, jadi tidak bisa menjelajahi candi
- Jika mau jalan-jalan sembari menambah pengetahuan sejarah
Borobudur, sebaiknya menggunakan jasa tour guide yang sudah tersedia atau
googling di internet dulu kalau mau hemat
- Jaga stamina anda, karena bakal melakukan perjalanan panjang
dari pintu masuk menuju pintu keluar Borobudur yang harus melewati pasar pusat
oleh-oleh yang lumayan panjang.