Mirota batik memiliki ciri khas desain bangunan jogja tempo dulu. Terdiri dari tiga lantai: lantai satu menjual batik dan aneka minuman traditional, lantai dua menjual aksesoris khas jogja, dan lantai tiga merupakan café. Pada hari sabtu dan minggu, lantai 3 digunakan sebagai tempat cabaret show. Di pintu masuk terdapat kereta kencana besar, pas masuk toko ada beberapa patung orang berpakaian jawa. Di dekat ruang ganti pakaian, sengaja dibakar dupa khas jawa. Hal menarik adalah ada atraksi ibu-ibu yang sedang membatik di tengah-tengah ruangan lantai satu. Lumayan menghibur, selingan sambil berbelanja.
Puas belanja, saya ajakin mama dan kakak makan siang di Rumah Pohon. Yup resto khas Jogja yang menyediakan tempat makan yang tinggi dan bertingkat-tingkat di antara pohon yang gede. Di lantai paling atas kita bisa foto-foto, melihat gunung merapi, dan menikmati jogja dari ketinggian. Kali ini kami pesan nasi goreng dan sup buntut. Rasanya biasa aja sih menurut saya, dengan harga yang relatif mahal. Namun pelayanannya patut diacungi jempol. Si mas-mas sangat ikhlas melayani permintaan kami buat foto-foto. Tempat unik dengan pelayanannya yang sangat friendly.
Tips:
- Sebaiknya belanja di mirota batik tidak pada akhir minggu karena ruame banget
- Waktu terbaik ke rumah pohon sebelum jam 4 sore karena lewat jam itu, lantai atas tempat melihat panorama gunung merapi sudah ditutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar