Minggu, 28 April 2013

Mengenal Sistem Casemix di Indonesia

Beberapa waktu yang lalu, saya berkesempatan mengikuti acara Forum Informatika Kesehatan Indonesia (FIKI) 2013 di Hotel Patra Jasa Semarang. Hal yang menarik adalah acara field trip yang dilakukan ke RSUP dr. Kariadi Semarang (22 April 2013). Di sana ada penjelasan oleh pihak RSUP mengenai implementasi sistem case-mix dalam reimbursement pelayanan kesehatan di RSUP dr.Kariadi Semarang. RSUP ini merupakan salah satu RS yang sukses dalam pelaksanaan pembiayaan reimburse dan menjadi percontohan di Indonesia.

Implementasi sistem casemix berkaitan dengan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang mampu mengcover pelayanan kesehatan pada seluruh masyarakat di Indonesia tanpa terkecuali. Desain penyelenggaraan JKN adalah sebagai berikut:

Desain Penyelenggaraan JKN

Casemix adalah salah satu bentuk pembiayaan pelayanan kesehatan retrospektif dimana tarif sudah ditaksir dan ditentukan di awal sebelum tindakan. Casemix berkaitan dengan klasifikasi episode perawatan. Sistem casemix di Indonesia disebut dengan INA CBG’s.

Kekurangan INA CBG’s antara lain:
  1. Code creep: pemberi pelayanan kesehatan bisa melakukan upcoding dan decoding 
  2. Underprovide services: pasien dipulangkan lebih awal 
  3. Meningkatkan admisi yang tidak perlu: memungkinkan pasien dirawat kembali dengan penyakit yang sama 
  4. Terdapat tarif yang masih rendah untuk beberapa kasus 
  5. Kurang mengakomodir kasus kronik, sub akut, special prosedur, investigation, and drugs 
  6. Tarif tidak sama di setiap kelas RS 
  7. Pemberian dan pembagian jasa medic berbeda dengan fee for services
Penerapan casemix di RSUP dr.Kariadi baru dilaksanakan di pelayanan kelas III RS, sementara itu kelas I dan II masih menggunakan system prospektif payment fee for services, yaitu tarif mengikuti biaya yang dikeluarkan. Untuk mendukung pelaksanaan casemix, verifikator jamkesmas memiliki ruangan satu atap dengan billing system.

Menurut center for casemix RSUP dr.Kariadi, permasalahan dalam pelaksanaan casemix antara lain:
  1. Kepesertaan: data yang berbeda antar identitas 
  2. Kelengkapan dokumen 
  3. Kelengkapan RM 
  4. Billing dan RM terpisah
Beberapa cara mengatasi hambatan tersebut adalah:
  1. Menata sistem pelayanan RM dan administrasi klaim. 
  2. Peningkatan efisiensi pelayanan. 
  3. Implementasi casemix dengan konsep aplikasi multi client dan jaringan integrasi dari entri data sampai dengan verifikator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar