Selasa, 19 Agustus 2014

One Day Tour Yogyakarta: Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko, dan Pantai Parangtritis

Minggu ini senang sekali. Selain saya mau wisuda kelulusan dari UGM, keluarga saya datang berkunjung ke Kota Istimewa ini: Yogyakarta. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, saya langsung bikin itinerary jalan-jalan (dasar otaknya jalan mulu, hehe). Kali ini saya mau cerita one day tour Jogja kami di hari ketiga setelah acara wisuda saya. Jadwal hari itu adalah mengunjungi Candi Prambanan, Keraton Ratu Boko, dan Alun-Alun Kidul.

Jam 8 pagi setelah sarapan di penginapan, kami langsung meluncur ke prambanan menggunakan mobil rental plus supir, jadi dijamin tidak nyasar :D. Waktu tempuh sekitar 30 menit dari pusat kota. Jalan tidak begitu macet karena masih pagi. Sampai di Kawasan Prambanan, kami langsung beli tiket paket ke Candi Prambanan sekalian ke keraton ratu boko, HTM nya rp 45.000/orang. Kami memilih ke keraton ratu boko dulu baru ke candi prambanan. Jadi pas masuk kawasan prambanan, langsung ke sebelah kiri menuju shelter minibus wisata menuju keraton ratu boko. Perjalanan menuju daerah dataran tinggi 196 meter dari permukaan laut ini ditempuh sekitar 20 menit.

Keraton ratu boko adalah kompleks istana megah yang dibangun pada abad ke-8 oleh salah satu kerabat pendiri Borobudur. Keraton ini awalnya bernama Abhayagiri Vihara (biara di bukit yang penuh kedamaian) dibangun untuk tempat menyepi dan memfokuskan diri pada kehidupan spiritual. Pemandangan di sini sungguh indah, padang rumput hijau, dengan latar langit biru dan awan putih. pada musim panas, rumputnya berubah jadi kekuningan karena panasnya matahari. Dari sini kita bisa melihat kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar gunung merapi. Spot terbaik adalah di halaman Restoran Ratu boko di dekat shelter.

Kawasan keraton ini cukup luas, sekitar 250.000 meter persegi. Wajarlah ya, kaki pegel-pegel kalau mau muterin semuanya. Terbagi menjadi empat bagian: tengah, barat, tenggara, dan timur. Bagian tengah terdiri dari bangunan gapura utama, lapangan, candi pembakaran, kolam, batu berumpak, dan paseban. Bagian tenggara meliputi pendopo, balai-balai, 3 candi, kolam, dan kompleks keputren. Bagian timur adalah kompleks gua, stupa buddha, dan kolam. Bagian barat hanya terdiri dari perbukitan. Saya dan keluarga cuma sempat muterin bagian tengah dan tenggara karena ga sanggup jalan lagi dan tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 12.00. Nyiapin energi buat muterin prambanan yang tidak kalah luas. Saatnya kembali ke Prambanan.



Kami menuju prambanan menaiki minibus yang selalu tersedia di shelter depan pintu masuk keraton ratu boko. Sampai di kawasan prambanan, kami langsung mengunjungi candi hindu yang dibangun pada abad ke -10 ini. Candi Prambanan memiliki 3 candi utama yang menghadap ke timur, yaitu Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa. Ketiga candi ini adalah lambing trimurti dalam kepercayaan hindu. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat, yaitu Nandini untuk Siwa, Angsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu.

Seperti biasa sebelum memasuki kawasan suci ini seluruh pengunjung perlu memakai sarung batik yang sudah tersedia. Selain candi-candi, di kawasan prambanan juga terdapat beberapa museum dan taman dolanan untuk bermain anak. Ada sepeda wisata untuk berkeliling kompleks. Selain itu ada taman rusa juga lo.. Setelah hampir 2 jam mengelilingi lokasi wisata yang sangat bersih ini, perut kami mulai lapar. Saatnya meluncur keluar menuju tempat makan.




Kali ini saya mau ajak keluarga ke restoran Sendang Ayu, lokasinya di jl. Adi Sucipto. Khasnya restoran ini adalah halamannya yang luas dan memiliki kolam ikan yang besar. Untuk mencapai tempat makan, kami harus menyeberangi kolam menggunakan perahu khusus. Tentu saja makanan khasnya adalah ikan bakar. Selamat Makan…. Enak dan nyaman, reccomended buat kumpul keluarga!!



Setelah makan dan solat di musola resto sendang ayu, kami memutuskan untuk mengejar sunset di pantai parangtritis. Agak nekat sih, soalnya udah jam 4 sore dan waktu tempuh ke pantai parantritis sekitar 2 jam. Namun karena tekad sudah bulat, akhirnya maju terus pantang mundur.. Beruntung jam setengah enam-an kami sampai di pantainya nyi roro kidul ini. Thanks God!! Sunset di parangtritis adalah salah satu yang terbaik menurut saya. Matahari yang pelan-pelan bersembunyi di balik awan dan menghilang di garis laut, ditemani deburan ombak yang cukup besar. Romantis..


Kami melanjutkan perjalanan kembali ke Jogja setelah solat magrib di masjid. Saya mau mengajak keluarga menikmati suasana khas di alun-alun kidul. Di sini kami bisa menikmati jajanan seperti gudeg dan wedang ronde. Pengunjung juga dapat menggunakan sepeda yang penuh lampu warna-warni mengelilingi alun-alun kebanggaan warga Jogja ini. Sepeda ini ada yang roda dua dan roda empat menyerupai becak. Selain hiasan kelap-kelip lampunya yang warna-warni, full music juga lo.. cukup bayar sekitaran rp 20.000 untuk satu kali putaran. Gowes-gowes malam hari nih ceritanya… a.k.a olahraga malam :D


Wisata hari ini sungguh menyenangkan. Selain bisa menghabiskan waktu bersama orang tersayang, wisata jogja memang tidak ada matinya. Mereka mampu menonjolkan keunikan budaya, kebersihan, dan keramahan masyarakatnya.

Tips:
  1. Sebaiknya mengunjungi prambanan dan ratuboko pada pagi hari, biar puas menjelajahi kedua objek wisata yang luas ini 
  2. Jangan lupa bawa topi dan payung, karena panas banget, apalagi kawasan ratuboko di siang hari 
  3. Sebaiknya tubuh dalam kondisi fit karena perjalanan di sekitaran prambanan dan ratuboko sangat panjang dan harus ditempuh dengan jalan kaki 
  4. Berpakaian yang sopan dan wajar karena mengunjungi tempat suci 
  5. Waktu terbaik mengunjungi parangtritis adalah pada siang hari (jika ingin bermain aneka wahana pantai) dan sore hari (jika ingin melihat sunset)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar