Sabtu, 28 November 2015

Nice to See You, Kuala Lumpur!!

Hay hay.. Bagai mimpi rasanya dapat kesempatan traveling lagi ke Kuala Lumpur. Terakhir ke sini tahun 2012 yang lalu. Padahal niat awalnya pengen berkunjung ke rumah ke dua, yaitu Yogyakarta. Berhubung jalan-jalannya bareng keluarga tercinta, ya langsung lets go. Beberapa alasan orang ingin berkunjung kembali ke sebuah destinasi adalah aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan. Alasan ini dikenal dengan istilah Sapta Pesona. Menurut saya sebagian besar persyaratan itu sudah dipenuhi Kuala Lumpur.
Perjalanan dari Padang ke Kuala Lumpur ditempuh 50 menit menggunakan pesawat terbang. Jam 10 waktu Malaysia kami sudah mendarat dengan lancar. Setelah melewati bagian imigrasi, kami langsung cus ke kompleks pemerintahan Malaysia, solat zuhur di masjid negara dan main sebentar ke istana negara. Di sini saya sempat menyaksikan atraksi kuda yang ditunggangi petugas penjaga istana. Perjalanan diakhiri dengan makan siang dengan nasi Padang :D. Tidak sulit mencari nasi padang di negara ini. Namanya juga orang minang yang terkenal dengan kebiasaan merantau ke negeri orang.

Perjalanan di Kuala Lumpur terhenti karena kami akan melanjutkan perjalanan ke Johor. Yap, misi pertama adalah explore Johor. Baca juga kisah perjalanan saya di Johor ya.. 

Hari keempat perjalanan, akhirnya saya ketemu lagi sama Kuala Lumpur. Karena masih pagi, sekitar jam 9an, kami jalan-jalan dulu ke Genting Highland. Genting highland adalah wahana wisata terbesar di Kuala Lumpur, disana ada outdoor dan indoor themepark, casino, hotel, dll. Lokasinya di puncak dengan hawa yang sejuk. Kebanyakan orang menggunakan sarana sky way (cable car) untuk mengakses Genting, karena lebih cepat ketimbang menggunakan mobil dengan jalan yang berbukit dan berbelok-belok. Dengan alasan tersebut kami memutuskan untuk menggunakan cable car. Seru2 sereem karena dibawahnya itu disuguhi pemandangan hutan dan jurang cuy… hihi, 15 menit perjalanan yang mendebarkan tapi seru.


Sampai di Genting highland, kami hanya memasuki wahana indoor themepark, udah pernah ke sini juga sih sebelumnya. Setelah kelaparan main dan jalan-jalan, kami makan popmie (jauh-jauh ke genting cuma buat makan popmie made in Indonesia XD). Tempat makan yang dijaga mas-mas dari Jerman ini juga menjual buah2an segar seperti sate stroberi, melon, sweetcorn, dll
Siangnya kami kembali ke pusat kota Kuala lumpur dan makan siang di Rumah Makan Padang (again) hehehe. Perjalanan kami lanjutkan menuju KLCC, Kuala lumpur Convention Center, yang dikenal dengan nama menara petronas alias menara kembar.

KLCC merupakan destinasi wajib wisatawan yang berkunjung ke Kuala Lumpur, selain buat foto-foto, ada berbagai macam tempat menarik di sini. Kali ini saya ingin mengexplore wisata Aquaria, seaworldnya Malaysia. HTM 64 RM per orang dan buka dari jam 10.30 – 20.00. Di sini terdapat lebih dari 20.000 spesies aquatic, termasuk tumbuhan laut, ikan listrik, dan ikan piranha, ikan pemakan daging yang terkenal buas dari Amerika Selatan. Setiap jam 13.00 kita dapat menyaksikan atraksi pemberian makan ikan piranha. Dekorasi akuarium sangat menarik, di dekat pintu masuk, kita dapat menyentuh beberapa spesies laut seperti star fishes dan tiger sharks. Hal yang paling seru adalah ketika memasuki kawasan underwater, di sana saya bisa melihat ikan hiu, pari, ikan, dll berenang seolah-oleh menari disekitar saya. Almost Fun!!



Puas berfoto-foto, menikmati, dan mempelajari berbagai jenis ikan, kami menuju central market dan bukit bintang untuk berbelanja oleh-oleh. Setelah acara shopping selesai, kami putuskan untuk menikmati senja di KLCC. Ketika magrib datang, kami kembali ke hotel dan bersiap-siap untuk keluar mencari makan malam. Pilihan kami tertuju pada tomyam!! Yup salah satu menu favorit saya XD Alhamdulillah enak banget. Tomyam seafood terdiri dari irisan ikan, udang, dan cumi. Malam ini diakhiri dengan tidur pulas dengan perut kenyang dan memperoleh edukasi baru.

Besok paginya, sebelum meninggalkan Kuala Lumpur, kami mampir dulu ke Chocolate Kingdom, icip-icip dan borong premium chocolate, nak naan.. XD. Well, selalu ada cerita menarik di setiap perjalanan.


Minggu, 08 November 2015

Romantisme Melaka, Kota Tua Penuh Sejarah

Melaka merupakan ibukota dari Negeri Melaka (setingkat provinsi di Indonesia), ditempuh sekitar 4 jam dari Kuala Lumpur, Malaysia. Melaka dikenal dengan nama Melaka Bandaraya Bersejarah, sejak tahun 2008 ditetapkan sebagai Kota Warisan Dunia (World Herritage) oleh UNESCO. Waktu pertama ke Melaka, saya langsung terkesan dengan tata kotanya yang rapi serta sarat nilai histori. Iconnya adalah kompleks wisata gedung merah dengan ciri khas semua gedung kuno peninggalan Negara Inggris yang dicat dengan warna merah. Gedung ini rata-rata adalah museum yang memuat berbagai macam sejarah dan budaya Malaysia khususnya Melaka. Perjalanan kali ini saya tidak mampir ke gedung merah lagi, karena sudah pernah berkunjung pada kunjungan sebelumnya. Saya bagi aja ya foto 3 tahun yang lalu ini XD

Selain terkenal dengan tempat wisata sejarah, Melaka juga dikenal sebagai ‘Medical Tourism’ karena memiliki Rumah Sakit dengan pelayanan Internasional. Cukup banyak warga asing seperti Vietnam, China, dan Indonesia khususnya Sumatera Barat yang memilih berobat di RS Melaka. Sekilas bangunan RS nya seperti hotel, disediakan tempat khusus untuk menginap bagi keluarga yang menemani pasien. Ada paket wisata juga lo bagi keluarga pasien yang ingin keliling Melaka. Semoga bisa menginspirasi RS di Indonesia yang menurut saya sebenarnya tidak kalah kompeten dengan negara tetangga.

Salah satu ciri khas wisata di Melaka adalah becak penuh hiasan bunga dan boneka yang dikayuh abang becak dengan sepeda roda 3. Saat malam hari tampilannya sangat meriah disertai lampu warna-warni dan full musik. Cukup terkesan karena terkadang si abang tukang becak muterin lagu Indonesia such as sakitnya tuh di sini, dll. Secara keseluruhan becak ini saudaraan sama ‘odong-odong’nya  Indonesia. Becak khas Melaka tersedia disepanjang jalan dari gedung merah, dataran pahlawan, hingga kawasan menara taming sari. Yuk kita mulai perjalanan hari ini!!


1. Melaka Zoo & Night Safari

Jam 11 pagi waktu Malaysia, saya dan keluarga tercinta sampai Melaka setelah menempuh perjalanan sekitar 3 jam dari Johor (baca juga kisah perjalanan saya di Johor ya :)). Karena ini wisata keluarga (bareng ponakan imut-imut usia 1 tahun dan 3 tahun), kami memutuskan pagi ini jalan-jalan ke Melaka Zoo & Night Safari di Ayer Keroh. Merupakan kebun binatang kedua terbesar di Malaysia dengan HTM 15 RM per orang. Di sini tersedia lebih dari 200 spesies hewan dari berbagai negara, mulai dari burung, jerapah, berbagai spesies sapi, berang2, dll. Ciri khasnya adalah berbagai satwa yang beraktivitas di malam hari, diantaranya adalah burung hantu, harimau, buaya, singa, serigala, dll (jam buka siang 09.00-18.00, jam buka malam 19.00-22.00).



Perjalanan kami diawali dengan menyaksikan atraksi  sirkus berbagai satwa yang berada pada bagian kanan dari pintu masuk. Karena kebun binatangnya cukup luas, kami menggunakan jasa mobil wisata kebun binatang yang dikendarai guide. Entah mobil atau kereta atau trem lah namanya. Dengan membayar  60 RM per mobil, cukup untuk 8 orang. Jika kita ingin melihat satwa lebih dekat, memberi makan gajah, atau sekedar berfoto-foto, mobil ini bisa berhenti dan parkir di pinggir kandang binatang. Perjalanannya seru banget, si abang guide sekaligus driver sangat menguasai asal-usul dan nama berbagai satwa di Melaka 
Zoo & Night Safari ini.

Setelah lelah pusing-pusing melihat fauna ciptaan Allah SWT, saatnya makan siang, kali ini si Bapak Supir kami, ngajakin makan di Rumah Makan Padang. Di Malaysia tidak sulit mencari orang Minang dan RM Padang, jadi ga ada istilah ga makan kalau jalan-jalan ke Malaysia :D. Seperti biasa naluri coba-coba saya muncul, saya pilih menu yang  sedikit ekstrim, ikan pari. Cicip-cicip kali ini gagal karena saya ga suka rasanya, akhirnya nyempil makan lele goreng pesanan si mamah. Hehehe

2. Melaka Duck Tours

Setelah solat zuhur jamak ashar dan makan siang, perjalanan dilanjutkan ke kawasan Dataran Pahlawan. Cukup banyak wahana wisata menarik di sini, yang pertama saya coba adalah jalan-jalan keliling kota Melaka dengan Mobil Amfhibi alias Duck Cars. Mobil ini dapat digunakan di jalan darat dan jalan laut, merupakan peninggalan Inggris pada masa kolonial. Wisata ini dinamakan Melaka Duck Tours. Harga tiketnya 45 RM untuk turis, dan 38 RM untuk warga negara Malaysia. Sekitar jam 4 an sore, kami mulai perjalanan Melaka Duck Tours. Karena ini tidak sembarang mobil, yang menjadi driver adalah pensiunan angkatan bersenjatanya Malaysia. Selama perjalanan, disertai suara rekaman yang menceritakan tentang sejarah Kota Melaka, dan sejarah Duck Car sendiri. Disampaikan menggunakan tiga bahasa: Melayu, Inggris, dan China/Tiongkok.

Unforgetable moment adalah saat si duck car mau jalan ke laut, meskipun disediakan pelampung darurat, tetap aja takut tenggelam, hahahaha. Pemandangan dari laut tak kalah sedapnya, dari sini saya bisa lihat Melaka dari kejauhan. View paling menarik adalah Mesjid Selat Melaka, merupakan masjid terapung yang bentuknya hampir mirip sama Masjid Amirul Mukminin di Makassar namun dengan ukuran yang lebih besar. Alhamdulillah perjalanan di laut berjalan lancar. Keren banget nih mobil, jadi pengen dibawa pulang, hehe. Setelah puas jalan-jalan di laut yang nyaris tanpa ombak, si mobil kece naik lagi ke darat. Sampai di darat langsung menuju ke tempat khusus yang menyediakan banyak keran air di sisi kanan dan kiri mobil. Keran ini mengeluarkan air yang menyemprot bagian bawah mobil selama beberapa menit. Tujuannya biar ga cepat karatan kali ya karena sering nyemplung ke air laut. Hehehe

Selama perjalanan menuju tempat awal kami naik duck car, indera saya dimanjakan dengan lantunan lagu melayu serta pemandangan Kota Melaka yang rapi dan bersih. Salah satu yang menarik adalah pada sore ini banyak sekali rombongan burung yang terbang di langit Melaka. Seolah tidak takut bercengkrama dengan manusia. Setelah perjalanan sekitar 30 menit, akhirnya kami mendarat di dataran pahlawan. Tempat ngetemnya duck car. Perjalanan saya belum berakhir di sini. Masih kuat membacanya kan? :D




Suasana di tempat wisata ini almost cozy, ada pengamen jalanan yang classy, abang becak, penjual mainan, oleh-oleh, dan makanan. Karena saya pecinta kuliner, mata saya tertuju pada depot yang menyediakan aneka minuman dari kelapa. Banyak sekali minuman yang menggugah selera untuk dicoba. Akhirnya saya memilih coconut shake. Mirip milkshake tapi yang diblender adalah kelapa muda, terus di atasnya dikasih es krim rasa vanilla. Harganya 4 RM satu porsi. Rasanya sedap mantaappp… Saking sedapnya saya beli lagi malam pas mau pulang, hihihi


3. Menara Taming Sari

Waktu menunjukkan jam 17.30 waktu Malaysia. Saatnya mencoba salah satu wahana spektakuler, yaitu menaiki Menara Taming Sari. Menara ini merupakan salah satu icon Melaka dengan tinggi 80 m. terdiri dari satu lantai yang merupakan ruang khusus untuk memandangi Melaka dari ketinggian, bentuknya seperti lingkaran dengan seluruh tembok dan lantai terbuat dari kaca transparan. Setiap 30 menit, ruangan khusus ini turun untuk mengangkut penumpang naik secara perlahan menuju puncak. Ga usah takut karena sudah sangat safety, naik turun doank. Di setiap kursi disediakan teropong untuk melihat pemandangan lebih dekat. Setelah beli tiket dengan harga 20 RM per orang, kami ikut mengantri masuk menara bersama berbagai masyarakat yang kebanyakan wisatawan lokal. Kebetulan saat itu adalah hari libur nasional. Meskipun ramai, tapi antrian berjalan dengan tertib.






Tibalah saatnya menaiki Menara Taming Sari. Selama proses perjalanan sekitar 15 menit, kami ditemani lantunan lagu melayu yang mendayu-dayu. Melayu klasik dengan irama gembira, bukan melayu anak band zaman sekarang dengan lagu-lagu galau lo. Kalau di Indonesia musik ini biasa dipakai untuk mengiringi tari tradisional seperti tari payung, lenggang, dll. Pemandangannya begitu indah, view Melaka dari ketinggian dengan kerlap kerlip lampu malam menambah syahdu suasana. Sangat recommended buat pasangan yang mau bulan madu. Hehehe


Jam tangan saya sudah menunjukkan pukul 7 malam, saatnya meninggalkan Melaka dan melanjutkan perjalanan ke Kuala Lumpur. Sungguh hari yang luar biasa, selain menikmati wahana seru, saya juga dapat belajar mengenai spesies dan sejarah Kota Melaka. Next pengen balik ke sini lagi mencoba wahana wisata yang lain.

Minggu, 01 November 2015

Legoland, Surganya Pecinta Lego (Catatan dari Johor)

Alhamdulillah untuk pertama kalinya saya menginap di Johor, ibukota Negeri Johor di Malaysia (kalau di Indonesia namanya provinsi). Perjalanan ditempuh sekitar 7 jam dari Kuala Lumpur atau 1 jam dari Singapore menggunakan jalur darat. Kebanyakan warga disini adalah etnis tiongkok, mungkin karena sudah berbatasan langsung dengan Singapura.

Selama di Johor, kami menginap di Hotel Sentral. Pada pagi hari bisa berenang pada kolam yang disediakan di lantai 3. Puas berenang, saya langsung mandi dan menuju tempat sarapan di lantai satu. Makanannya cukup enak bagi penggemar rempah seperti saya, namun tidak rekomen buat yang tidak menyukai aroma daun limau dan serai. Eits tenang saja, pilihan sarapannya banyak kok, ada roti bakar, sosis, bubur ayam, buah, dll. Setelah perut terisi sempurna, perjalanan langsung kami lanjutkan menuju Legoland.


Legoland adalah international theme park pertama di Malaysia, bahkan di Asia. Pertama kali launching pada tahun 2012 yang terletak di Nusajaya, Johor, Malaysia. HTM 156 RM per orang, pemesanan online maksimal 7 hari sebelum keberangkatan bisa hemat 20%. Legoland memiliki wahana permainan yang sangat banyak, mulai dari anak-anak hingga dewasa. Secara umum terdiri dari tujuh area utama, yaitu: The Beginning, Lego Kingdoms, Imagination, Lego City, Land of Adventure, dan Miniland. Hampir semua desain dan dekorasinya dibuat menggunakan mainan lego.


Wahana yang paling menarik buat saya adalah miniland, menyajikan icon (landmark) berbagai negara di Asean, Asia, hingga mancanegara. Such as: Tanah Lot Bali di Indonesia, Taj Mahal dari India, Merlion Singapore, Tatakotanya Belanda, Taj Mahal di India, Petronas Malaysia, dll. Miniland dibuat menggunakan lebih dari 30 juta lego dengan skala 1:20. Orang-orang, kereta, pesawat, dan mobil versi mininya dapat bergerak dan mengeluarkan suara jika kita memencet tombol yang tersedia. Creativitas yang patut diacungi jempol.





Puas panas-panasan menikmati miniland dan berbagai wahana, waktunya makan siang di Market Restaurant, masih dalam kompleks legoland. Semua menu dijamin halal 100%. Kecenya lagi dekorasi restoran penuh dengan susunan lego juga. Menu siang ini adalah chicken rice, ayam yang dikukus dan ditumis dengan bumbu rempah khas Arab dimakan dengan nasi briyani. Harganya mulai dari 25 RM. Mak nyusss.




Setelah tenaga kembali pulih, perjalanan kami lanjutkan ke wahana berikutnya. Naik perahu di Boating School, belajar menjadi petugas pemadam kebakaran di Rescue Academy, keliling legoland dengan kereta Lego Express, menonton cinema 4D, dan bermain lego sepuasnya di lego house. Saking banyak dan luasnya tempat ini, ga semua yang bisa saya jelajahi. Tapi tetep aja sangat puas :D Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Perjalanan kami lanjutkan kembali ke hotel, saatnya istirahat mengumpulkan energi untuk perjalanan esok hari.