Kamis, 04 Desember 2014

Tips Mendapatkan Beasiswa Sarjana dan Pascasarjana

'Bahagia itu adalah bisa sekolah, dibayarin, dan digaji'

Jangan protes dulu donk, itu kan menurut saya.
Hehehe.

Saya merasa bejo karena mendapatkan beasiswa pendidikan semasa kuliah S1 dan beasiswa pendidikan fulbright ketika menempuh S2. Dua-duanya saya tempuh di dalam negeri, Indonesia tercinta. Banyak sekali yang bertanya bagaimana sih cara memperoleh beasiswa? Saking banyak saya sudah hapal jawabannya di luar kepala. Senang sekali bisa berbagi pengalaman, apalagi jika yang bertanya mengikuti jejak saya, melanjutkan study dan dapet beasiswa. Setidaknya saya sudah ikut membantu NKRI dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. :D

Nah berikut ini ada beberapa tips lolos beasiswa, berdasarkan pengalaman sendiri dan berdasarkan kelas-kelas mengenai beasiswa yang sudah beberapa kali saya ikuti:

1. Cari informasi sebanyak-banyaknya
Informasi dapat diperoleh dari mana aja, di papan pengumuman kampus, mading kampus, kampus tetangga sebelah, internet, dan teman-teman. Biasanya info beasiswa ini tidak sepowerful info lowongan pekerjaan apalagi info ajang pencarian bakat. Jangan menutup diri dari dunia luar, perbanyak teman yang memiliki passion untuk melanjutkan study juga. Saya mendapatkan info beasiswa fulbright ini dari teman saya yang beda fakultas dan kuliah di kampus tetangga. Rasanya lebih semangat aja kalau mengurus persyaratan dan mengikuti seleksi bersama-sama.

2. Ikuti berbagai macam kelas promosi beasiswa
Poin ini dapat dikatakan kegiatan iseng iseng berhadiah. Sambil dapat snack gratis, ilmu dan teman baru harus dapat juga donk. Nah di kelas ini saya banyak dapat info pengalaman orang-orang yang sudah lulus sekolah dan dapat beasiswa, khususnya ke luar negeri.Tips dari mereka yang selalu saya ingat adalah jangan berhenti sebelum mencoba. Terkadang banyaknya syarat yang harus dilengkapi untuk beasiswa membuat sebagian orang menyerah duluan. Padahal kalau sudah diurus satu-satu, bakal selesai juga kok.

3. Tingkatkan prestasi akademik
Prestasi akademik penting, karena biasanya beasiswa hanya diberikan pada siswa dengan nilai UN terbaik, mahasiswa yang memiliki IPK di atas 3, IPK dengan trend selalu naik, atau mahasiswa yang banyak mendapatkan penghargaan ilmiah. Bahkan terkadang pihak kampus tersebut yang datang meminang siswa/mahasiswa agar bersedia disekolahkan di tempat mereka dan langsung bekerja setelah lulus. Wad de heaven :D

4. Rajin Belajar dan Jangan Malas
Terkadang untuk mendapatkan beasiswa memang perlu menempuh berbagai tahapan seleksi, mulai dari administrasi, tes potensi akademik, TOEFL, hingga wawancara. Biasanya beasiswa S1 hanya membutuhkan seleksi administrasi atau wawancara, jadi jangan malas mengurus berkas-berkas yang dibutuhkan ya. Kalau beasiswa S2, selain seleksi administrasi dan wawancara, juga disertai penulisan proposal tesis dan tes tertulis. Tulislah proposal tesis yang sederhana, sistematik, dan sesuai passion kamu. Tes tertulis biasanya terdiri dari tes potensi akademik dan bahasa inggris. Ada syarat batasan poin minimal yang harus dilewati. Jadi jangan malas untuk membahas soal tes potensi akademik dan mempertajam kemampuan bahasa inggris yaa..

5. Cari Tahu Mengenai Penyelenggara Beasiswa
Mencari tau mengenai kredibilitas penyelenggara Beasiswa itu penting, jangan sampai kamu tertipu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Niatnya mau dapat sekolah dibayarin, eh malah rugi atau terputus di tengah jalan. Jangan lupa cari tau mengenai lulusan penerima beasiswa tersebut, apakah banyak yang sukses atau malah menganggur. Beberapa penyelenggara yang cukup kredibel antara lain: beasiswa dari Pemerintah Daerah, beasiswa dari Kementerian di Indonesia, seperti Beasiswa Lembaga Pengelolaan Dana Pendidikan (LPDP) dan Beasiswa Presiden Republik Indonesia dari Kemenkeu, Beasiswa Unggulan dalam dan luar negeri dari Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kemendikbud, dan masih banyak lagi. Beasiswa luar negeri ada Australian Awards Scholarship, the American Indonesian Exchange Foundation (AMINEF), dll

6. Cari tau mengenai Kota dan Kampus Tujuan
Informasi mengenai kota dan kampus tujuan wajib diketahui, termasuk budaya di sana, jangan sampai kamu merasa tidak nyaman dan tidak aman berada di sana. Selain itu, biasanya pertanyaan pada seleksi wawancara adalah mengenai negara/kota/kampus tujuan kamu, bahkan nama profesor di sana. Kenapa memilih kampus A, atau kenapa memilih Jurusan C dikampus Z. Ada baiknya kamu searching di intenet dulu atau bertanya kepada alumni. Jawaban yang menarik dan benar tentu akan menambah poin bagi tim penilai.

6. Percaya diri dan Berdoa
Hal ini penting, karena percaya diri akan memancarkan aura positif dan sugesti yang baik buat kamu maupun orang disekitarmu. Jangan takut dengan hasil akhir dari perjuangan pengurusan beasiswamu, nikmati saja prosesnya. Hasil akhir adalah yang terbaik dari Tuhan. Jangan lupa berdoa ya... Selamat mencoba :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar